3. Menyibukkan DIri dengan Melakukan Suatu Pekerjaan atau Mengkaji Suatu Ilmu yang Bermanfaat

Sahabat Santri
0
PPTQ AHMAD DAHLAN


Di antara sarana untuk menghalau kegelisahan yang muncul oleh ketegangan saraf dan kesukaran batin karena beberapa hal yang mengeruhkan pikiran adalah menyibukkan diri dengan melakukan suatu pekerjaan atau mengkaji suatu ilmu yang bermanfaat.


Hal ini dapat membuat hati melupakan kekalutannya, dengan hal-hal yang mengguncangkannya itu. Bisa jadi ia, karenannya, dapat melupakan beberapa penyebab yang telah membuatnya gundah dan sedih. Dengan demikian jiwanya senang dan kesemangatannya tumbuh dan bertambah.


Sarana ini pun bagi mu'min dan selain mu'min adalah sama. Hanya saja, orang mu'min berbeda dan unggul karena iman, keikhlasan dan keberharapannya kepada pahala Ilahi melalui ilmu yang dipelajari dan diajarkannya dan melalui perbuatan baik yang dikerjakannya. Jika pekerjaan itu berupa ibadah, maka ia melakukannya dengan yang semestinya sebagai ibadah. Jika pekerjaan itu berupa kesibukan kerja dalam urusan duniawi atau aktivitas keseharian yang bersifat duniawi, maka ia sisipkan pada pekerjaan itu niat yang benar dan tujuan agar pekerjaan itu menjadi penolong baginya untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Hal ini memiliki pengaruh yang efektif untuk menangkis kegundahan, kesedihan, dan kesusahan.


Berapa banyak orang yang terkena keguncangan dan kekalutan batin, lalu terjangkiti berbagai penyakit. Ternyata terapi yang manjur adalah melupakan penyebab yang membuat jiwa ini gundah, dengan cara menyibukkan diri dengan suatu pekerjaan dari berbagai tugasnya, yang membuat dirinya senang.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)